Welcome to Catatan Pena :) Tempat berbagi informasi terbaru 2016, kumpulan tips, teknologi, kesehatan,dan lain sebagainya.
Pasti Bunda-Bunda Banyak Mengalaminya.. Ini solusi yang tepat apabila si baby melakukan 3 hal ini.
1. Melepeh Makanan
Salah satu penyebabnya adalah refleks yang muncul di masa awal pengenalan makanan semi padat dan padat. Si kecil menganggap makanan tersebut asing dan aneh. Tapi mungkin saja ia menganggap makanan itu tidak enak rasanya. Kelewat kasar atau malah kelewat lembut, terlalu banyak, terlalu panas, atau dingin.
Solusi:
Pandai-pandailah mengatur strategi dengan cara gonta-ganti menu, bahan, maupun tekstur makanan. Ciptakan komunikasi yang ramah dengan si kecil. “Kenapa, Sayang, kok dilepeh makanannya? Apakah terlalu asin?”
2. Mengemut Makanan
Untuk bisa mengunyah dibutuhkan gerakan lidah dan rahang sedemikian rupa hingga makanan tertelan oleh kerongkongan. Kebiasaan mengemut, biasanya disebabkan oleh keterlambatan pengenalan makanan pendamping ASI sehingga otot lidah dan rahangnya belum siap menerima makanan padat. Anak yang tidak lapar atau tidak suka makanannya juga kemungkinan akan mengemut makanannya.
Solusi:
Latih si kecil mengonsumsi makanan padat. Bisa berupa potongan buah, biskuit, roti, nasi dengan kuah, makanan kukus, atau pure kentang. Ajarkan cara makan yang benar, berikan contoh bagaimana kita menggerak-gerakkan mulut. Porsi tak perlu banyak tetapi sering.
3. Memuntahkan Makanan
Salah satu alasan mengapa anak memuntahkan makanannya adalah mencari perhatian dalam mengeskpresikan ketidaksukaannya pada makanan itu. Masalah lainnya, mungkin si kecil mengalami gangguan alat cerna, termasuk sariawan. Kalau ini yang terjadi, jangankan mengunyah, membuka mulut pun merupakan siksaan tersendiri.
Solusi:
Untuk memastikan penyebabnya, perhatikan kondisi anak, apakah rewel saat muntah maupun sesudah muntah. Apakah tubuhnya demam atau disertai gangguan lain, semisal diare dan sakit perut. Jika ada satu atau lebih gejala itu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Jika tidak terlihat gejala penyakit, tetaplah pada jadwal makannya. Tanyakan pada anak, apa yang ingin dimakannya. Berikan pilihan terbatas sesuai bahan makanan yang ada di rumah. Cara pengolahan dan penyajiannya pun harus mampu memikat hatinya. Ingat, di usia ini anak relatif cepat bosan.
sumber: Tabloid Nakita
Terima Kasih :)
Copyright 2010 Catatan Pena
Theme designed by Lorelei Web Design
Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All
0 komentar:
Posting Komentar