Liana menghentikan
langkahnya ketika musuh bebuyutannya menghalangi jalannya.
“Kamu tidak pantas
kuliah disini. Murid beasiswa saja belagu!” cerca Jeremy sembari pergi
meninggalkannya.
Liana hanya menggeleng
perlahan, berusaha sabar. Lalu dia melangkah kembali menuju kelasnya. Di meja,
dia mendapatkan setangkai mawar putih dengan kartu ucapan I Love You, Liana. Dia
mengamati sekitar ruangan. Tak ada siapapun.
Tak lama, menyusul
Jeremy yang masuk di kelas yang sama. Dia meletakkan tas ranselnya di bangku
lalu keluar lagi dengan wajah yang tak mengenakkan. Sesaat, ketika Liana hendak
keluar, dia menyenggol tas milik Jeremy yang setengah terbuka. Akhirnya, belasan
tangkai mawar putih berserakan. Liana terdiam.
0 komentar:
Posting Komentar