“BLOGGER yang baik pasti meninggalkan JEJAK :D BUDAYAKAN TINGGALKAN JEJAK..:)”"

7 September 2014

- Masih dalam keadaan berduka saat aku menuliskan catatan ini. Catatan yang terasa sulit untuk ku ungkapkan kepada orang lain. Masih ingat betul dalam ingatanku yang secara jelas aku melihat tubuh, raga yang terbaring di atas tempat tidur dengan tak ada lagi nafas yang tersisa. Di hari minggu malam tanggal 31 Agustus, pukul 24.00 dimana sudah memasuki tanggal 1 September hari senin. Kulihat mak [panggilanku terhadap si mbah putri, ibu dari ibuku] dengan perasaan penuh curiga. Dimana tak biasanya aku ke kamar mandi 2x sambil menengok mak yang tadinya ibuku mengira dia sudah tertidur [sebelumnya mak memanggil ibu dan mengeluh perutnya sakit dan selang beberapa menit kemudian dia memanggil ibu lagi dan berkata, "Aku sudah nggak kuat, Nak." Dalam batinku saat melewati tempat tidur mak, aku sudah merasa bahwa mak sudah tiada, namun segera kutepis peraasan itu. Hingga akhirnya, di tengah malam itulah ibu menyalakan semua lampu dan membangunkan ayah. Firasatku pun tak salah. Mak sudah tiada.

Hal yang membuatku sangat terpukul adalah saat dimana beberapa menit terakhir sebelumnya, aku sempat berdoa pada Tuhan dalam hati. Tuhan, bila memang sudah menjadi kehendakMu, ambillah mak agar dia tak lagi merasakan siksaan karena sakitnya yang telah beberapa tahun ini dia rasakan. Aku nggak tega. Doa yang seperti itu benar-benar ku katakan dalam hati hingga akhirnya ku tahu mak betul-betul sudah tiada. Aku sempat bertanya sendiri dalam hati, bagaimana mungkin hanya karena ucapan dalam hatiku itu bisa terkabul? bagaimana mungkin hal itu bisa didengar Tuhan? Dari situlah, aku baru menyadari kuasa Tuhan. Kasih Tuhan yang begitu besar hingga Ia menjemput mak saat itu juga. Tuhan sayang mak dan mungkin karena itulah Tuhan mengabulkan doanya dan doaku. Mak sudah bertahan sejauh ini dan inilah puncaknya, mak harus kembali pulang.

Selamat jalan mak, semoga engkau mendapat tempat yang layak, tempat yang nyaman dan indah, bertemu dengan para malaikat-malaikat Tuhan, dijauhkan dari jangkauan iblis, dijauhkan dari segala siksa api neraka dan siksa kubur, diterangkan kuburmu dan diluaskan langkahmu menuju mimbar Allah Bapa. Segala nasehat dan doa-doa yang kau berikan padaku ketika kau masih ada mak, akan aku ingat. Dan mungkin saat ini hanya akulah satu-satunya cucumu yang masih memiliki perasaan terhadapmu. Yang merasa ikut sedih dan sakit saat melihatmu terbujur lemas karena sakitmu, yang ikut merasakan kesedihanmu dan kesakitan ragamu, yang merasa kehilanganmu hingga saat ke tujuh hari setelah kepergianmu, yang masih berduka dan berkabung karena masih mengingatmu, yang masih mendoakanmu hingga sekarang. Aku ingin mak tau, aku betul-betul peduli terhadapmu, namun aku tak tau bagaimana caranya aku bisa menyenangkanmu, mak. Merawatmu saja aku tak bisa. Yang hanya bisa kulakukan adalah mengambilkan sesuatu yang kau ingini.

Maafkan aku mak, disaat-saat terakhirku aku tak bisa menyenangkan hatimu. Maafkan aku dimana saat-saat terakhir kau memanggilku aku hanya berdiam diri, tak menjawab panggilanmu. Mungkin kau marah padaku, mak. Mungkin kau kecewa padaku. Tapi sungguh, aku tak bermaksud tuk menghiraukanmu saat itu. Aku hanya tak tahan, tak tega melihatmu dalam keadaanmu yang seperti itu. Aku ikut sakit. Aku ikut sedih. Aku ikut meneteskan airmata.
Tapi aku cukup senang, aku bisa dapat kesempatan membawa pulang jasadmu ke rumah asalmu. Dengan mobil ambulance dan hampir sepanjang perjalanan aku menangis untukmu. Setidaknya, aku cucumu yang pertama kali menjatuhkan airmatanya untukmu. Selamat jalan, mak. Waktumu di dunia ini memang sudah habis dan hanya tersisa engkau dalam ingatanku.

Tuhan Allah Bapa,
terimalah mak disisiMu, Tuhan
berilah ia tempat yang layak baginya
tempat yang nyaman dan indah
tempat yang terbaik dariMu untuknya
hanya Engkau Yesus, pemberi hidup
hanya padaMu juga kami berpulang
hapuskan segala dosa, kesalahan, sikap dan sifat buruknya ketika ia masih hidup
hapuskan segala cela dalam hatinya selama ia hidup
tenangkanlah tidurnya, Tuhan
dan sampaikan salamku untuk mak,
sampaikan maafku untuk mak,
sampaikan bahwa aku menyayanginya, Tuhan
aku berterima kasih padanya
peluklah ia dalam kasihMu, Bapa
Dalam Nama Tuhan Yesus
amin.

0 komentar:

catatan pena@2016. Diberdayakan oleh Blogger.

Terima Kasih :)

Harry Potter - Golden Snitch